Pada kesempatan kali ini, IndoTECH akan membahas mengenai IP Cam CCTV & Home Security.
Sekarang ini sudah umum dan sudah menjadi kebutuhan utama memiliki CCTV atau kamera pengintai di tempat usaha ataupun di rumah tinggal, hal ini untuk menjaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat terekam, dan jika terjadi tindak pidana, hasil video dari CCTV ini dapat dijadikan barang bukti.
SEJARAH IP CCTV
Pada mulanya CCTV menggunakan teknologi analog, sehingga disebut analog CCTV dengan alat perekam DVR. Pada Generasi kedua barulah mulai muncul HD-SDI/CVI CCTV yang sudah menggunakan signal digital, tetapi masih menggunakan kabel coaxial.
IP CCTV pada generasi selanjutnya menggunakan IP CAM, CCTV jenis ini menggunakan kabel LAN ataupun WIFI dan NVR sebagai alat perekam.
Kelebihan IP CCTV dibandingkan dengan CCTV
- Dapat mendukung resolusi video di atas 1080p.
- Mendukung POE, sehingga video, suara, dan power menggunakan signal P/L/T (Pan, Tilt, Zoom), dan untuk koneksi hanya menggunakan 1 kabel LAN saja.
- Tanpa NVR, IP CAM masih bisa berfungsi mandiri menghasilkan video dan suara yang bisa dilihat via personal computer, smartphone, ataupun network media player lainnya.
- Jumlah IP CAM dapat ditambah tanpa mengganti kabel LAN utama/yang lama.
- Untuk skala besar, penggunaan POE menjadikan IP CCTV semakin sederhana dalam urusan connector atau cabling.
- Dapat menggunakan IP CAM via WIFI untuk menghindari penggunaan kabel LAN, serta dapat dimanfaatkan untuk baby monitoring via smartphone dan sebagainya.
- Diperlukan pengetahuan networking dasar, elektro, serta instalasi listrik, sehingga pada awal setting dan troubleshooting terasa lebih kompleks IP CCTV.
- Kabel LAN berisi 4 pasang kabelnya yang berukuran kecil dengan warna yang berbeda, sehingga dibutuhkan tang crimping untuk memasang konektor kabel tersebut, Dan juga dibutuhkan kabel LAN tester untuk memastikan semua kabel sudah terkoneksi dengan baik.
- Kualitas kabel LAN, connector, switch/HUB sangat berpengaruh terhadap kestabilan, serta harus diperhatikan juga panjang maksimal kabel LAN supaya dapat bekerja dengan baik dan stabil.
- Diperlukan kecocokan brand/merk antara IP CAM dengan NVR sehingga bisa bekerja secara maksimal. Untuk mengatasi ketidakcocokan antara merk satu dengan yang lainnya, beberapa camera dan NVR sudah mendukung fitur ONVIF.
- Saat ini jarang distributor/instalator yang menawarkan IP CCTV, hal ini dikarenakan keterbatasan teknisi yang paham IP CCTV, serta budget yang dibutuhkan relative lebih besar dibandingkan dengan analog CCTV. Akan tetapi, jika kita berada di kota-kota besar, sudah banyak distributor yang melayani jasa pemasangan IP CCTV ini.
- Cukup bagus untuk investasi jangka panjang, karena IP CCTV dapat dipakai secara luas pada system monitoring modern, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar yang lebih kompleks.
- Harga IP CCTV sudah mulai terjangkau. Untuk CCD kualitas tertinggi dari Analog CAM (Sony EFFIO-V 960H) memiliki harga yang hampir sama dengan kualitas menengah CMOS IP CAM (Aptina AR0130 1.3MP/960p). IndoTECH mencoba untuk membandingkan hasil video antara Sony EFFIO-V dengan Aptina AR0130, dan hasilnya jauh lebih bening kualitas video yang dihasilkan Aptina AR0130. Sama halnya dengan membandingkan antara siaran analog televisi dengan siaran televisi digital, pada besar resolusi yang sama, siaran televisi digital akan menghasilkan gambar yang jauh lebih baik. Sampel hasil video dari Aptina AR0130 dapat anda lihat/download di sini.
- Koneksi live view ke IP CAM lebih mudah, kita dapat menggunakan native browser di smartphone, atau browser apapun di PC.
- Bagi para penggemar soft NVR yang bersifat gratis/free(Windows based), kita dapat mencoba Genius Visions Community Editio, dengan 16-channels license dan 4-channels intelligent video for free. Atau Milestonesys.com yang support upto 8 IP CAM selama 5 hari, dan setelah lewat dari 5 hari, file video akan auto deleted. Milestone adalah salah satu soft NVR yang terbesar, terpopuler, paling stabil dan cukup lengkap fitur-fiturnya.
- Bagi pengguna android dapat mencoba live view lewat aplikasi gratis: vMEye.
Secara umum home security system terdiri dari beberapa bagian:
- Sensor.
Sensor ini berungsi mengirimkan sinyal ke alat induk. Ada beberapa macam sensor, seperti Sensor IR movement, sensor jendela/pintu, sensor kaca pecah, sensor asap, sensor kebocoran gas LPG/LNG, sensor suhu, sensor air, dan lain sebagainya. - Alat induk.
Berfungsi untuk mengolah informasi (banjir, intruder, kebakaran, kebocoran gas, kaca pecah, dan lain sebagainya) dari sonser-sensor tersebut untuk selanjutnya dalat diambil tindakan tertentu, misalnya mengirim SMS atau email alert, mengaktifkan alarm, mengaktifkan semprot air untuk memadamkan kebakaran, dan lain sebagainya. - Alarm.
Berfungsi sebagai speaker alert, sehingga kita dapat mengetahui apabila terjadi hal-hal seperti pembobolan, kebakaran, kebanjiran pada rumah/toko/kantor tersebut. Speaker ini dapat terdengar hingga beberapa ratus meter. - Remote.
Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan alarm system ini.
Ada beberapa brand/merk yang cukup memiliki reputasi yang baik seperti yang bisa anda lihat di beberapa links di bawah ini:
- www.fortresssecuritystore.com
- www.pisector.com
- simplisafe.com
- www.security.honeywell.com
- www.chuango.com
- www.eldes.lt
Sekian dulu dari IndoTECH, semoga bermanfaat.
Salam,
IndoTECH
No comments:
Post a Comment